Saturday, September 23, 2017

Belajar Investasi Saham 3 : Pilihan Saham (part 1)

Dalam berinvestasi di pasar saham tentunya kita kan memilih saham-saham apa saja yang akan kita beli. Di pasar ada istilah-istilah yang tentang kategori saham yang seringkali investor dengar, diantaranya adalah saham-saham berkategori Blue Chip, Papan Tengah, ataupun Gorengan.

Saham Blue chip dalam hal ini diartikan sebagai saham-saham dari perusahaan-perusahaan yang berkapitalisasi besar, yang likuid, konsisten di pasar, volatilitasnya tidak terlalu tinggi, pendapatannya stabil dan tidak terlalu banyak punya utang. Kalau di Bursa Efek Indonesia (BEI) pastinya saham-saham jenis ini masuk ke kumpulan saham LQ45. Contoh riil-nya dari saham-saham Blue Chip di BEI misalnya saham Bank BRI (BBRI), Astra Internasional (ASII), Semen Indonesia (SMGR), Telkom (TLKM), Gudang Garam (GGRM) dan banyak lagi perusahaan besar nasional yang namanya tidak asing di telinga kita.

Yang kedua adalah saham-saham papan tengah yaitu saham-saham perusahaan-perusahaan yang kapitalisasinya tidak begitu besar tapi masih cukup likuid, perusahaan-perusahaan yang msih dalam pertumbuhan tinggi dengan potensi profit yang tinggi, dan harga per lembarnya pun biasanya tidak terlalu tinggi. Misalnya saham Waskita Beton (WSBP), Bank Jabar Banten (BJBR), Bank Jatim (BJTM), dan masih banyak perusahaan-perusahaan lainnya yang tak jarang menjadi langganan saham yang masuk daftar LQ45.

yang terakhir adalah saham-saham gorengan. Bukan saham perusahaan yang memproduksi gorengan, tapi saham-saham yang mempunyai volatilitas tinggi alias pergerakan harga saham yang sangat fluktuatif kayak roller coaster. Saham-saham jenis ini biasanya saham-saham perusahaan yang kurang terlalu dikenal publik, tidak menunjukkan kontinyuitas laba yang stabil, bahkan banyak yang merugi, namun harganya bisa naik turun dengan sangat cepat dalam rentang waktu yang relatif singkat karena bisa dengan mudah dipermainkan bandar.

Nah, setelah mengetahui jenis-jenis saham yang ada di BEI tentunya kita sebagai investor dihadapkan akan berbagai pilihan. Kalau mau hasil yang stabil, volatilitas harga saham yang relatif rendah ya kita bisa membeli saham-saham Blue Chip meskipun harganya seringkali sudah tinggi, tapi banyak juga Blue Chip yang secara nominal harga per lembarnya masih relatif rendah di bawah Rp10.000,- karena sudah dilakukan stock split sebelumnya.

Kalau kita tidak ingin investasi tapi cenderung spekulasi, nah saham gorengan mungkin cocok untuk menaikkan adrenalin kita, asal jangan sampai membuat kita stroke mendadak ya, hehe......